Dalam 6 Jam, Gunung Merapi Luncurkan 9 Kali Guguran Lava Pijar Ke Arah Barat Daya
Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, Minggu (20/8)
(Yogyakarta DIY) Aktivitas Gunung Merapi (2968 mdpl) di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali meunjukkan Guguran Lava Pijar maupun Kegempaan yang cukup tinggi.
Dari laporan pengamatan Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG sejak pukul 00.00 - 06.00 WIB, Minggu (20/8) teramati Guguran Lava Pijar sebanyak 9 kali, dengan jarak luncur 1,7 kilometer. Guguran Lava Pijar meluncur ke arah barat daya (Kali Bebeng).
Selain itu BPPTKG juga mengamati aktivitas Suara Guguran 1 kali yang terdengar dari Pos Babadan dengan intensitas Suara Guguran kecil.
Dari data seismogram tercatat Kegempaan Guguran 26 kali, Hybrud/Fase Bajyak 6 kali, dan Vulkanik Dangkal4 kali.
Sementara itu, cuaca berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan barat. Suhu udara 15.2-16 °C, kelembaban udara 71-99 %, dan tekanan udara 874.6-917.8 mmHg. Secara visual, Gunung Merapi jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah nihil.
Hingga kini, status aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level III (Siaga). BPPTKG Yogyakarta merekomendasikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Rsi)
0 Comment