Hikmah Ramadhan, Warga Kampung Bintaran Yogyakarta Ikuti Gelar Buka Bersama Lintas Agama
Caption foto: Kegiatan buka bersama masyarakat kampung Bintaran pada Kamis (4/4/2024) di Aula Gereja Katolik Santo Yusuf yang berlokasi di Jalan Bintaran Kidul Wirogunan.
(Yogyakarta DIY) Warga lintas agama di Kota Yogyakarta menggelar kegiatan buka bersama yang digelar oleh Paroki Santo Yusuf Bintaran. Buka bersama antar lintas agama tersebut merupakan agenda rutin tahunan, sebagai salah satu media untuk mempererat persaudaraan dan keharmonisan warga masyarakat di Kampung Bintaran dari beragam latar belakang agama dan budaya.
Menurut Romo Benediktus Danarto Agung Wibowo, tujuan dari kegiatan buka bersama yang secara turun temurun sudah dilakukan tersebut adalah untuk menjaga dan meningkatkan toleransi, harmonisasi dan persaudaraan antar umat beragama di kampung Bintaran.
"Saya baru pindah ke sini tahun 2022, tentu ini menjadi tradisi yang akan terus kami lakukan, sebagai salah satu upaya kita bersama untuk semakin meningkatkan toleransi, harmonisasi dan kerukunan antar umat beragama di tengah perbedaan dan keberagaman masyarakat di kampung Bintaran," ungkapnya.
Salah seorang warga, Satrio yang turut menikmati sajian buka bersama menyebutkan kegiatan ini sebagai bagian merajut keberagaman dalam persatuan di Indonesia. "Kita itu beda-beda, namun kegiatan ini seperti menyatukan kerukunan, kedamaian dan kebersamaan. Kita apresiasi kegiatan ini," jelasnya.
Sementara Pj Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan, kegiatan tersebut menjadi aktivitas yang menunjukkan dan menjadi gambaran yang indah tentang bagaimana masyarakat di Yogyakarta dapat hidup rukun di tengah kemajemukan yang ada.
"Ada satu aktivitas yang menyejukkan, inilah gambaran masyarakat Yogyakarta yang guyub rukun, saling toleransi dan menghormati. Persahabatan yang muncul dari latar agama yang berbeda, tapi bisa bersatu dan berkolaborasi tanpa mengintervensi satu sama lain," katanya.
Pihaknya sangat mengapresiasi atas kegiatan buka bersama yang rutin dilakukan Paroki Santo Yusuf bersama warga kampung Bintaran. Sebagai Gereja Katolik yang usianya sudah 90 tahun dengan nilai sejarah yang tinggi, kegiatan tersebut harapannya dapat terus berlanjut.
"Kami sangat mengapresiasi kepada kedua belah pihak. Inilah moderasi beragama yang nyata, tidak sekadar teori saja. Apalagi aula Gereja tidak hanya digunakan untuk kegiatan keagamaan saja, tapi juga sebagai ruang publik serbaguna untuk berbagai kegiatan masyarakat umum," ujarnya.
Diharapkan situasi yang sudah guyub rukun dan adem ayem tersebut, harapannya bisa terus dipupuk dan dijaga. Supaya masyarakat bisa terus hidup damai berdampingan dengan beragam latar belakang suku, ras agama dan budaya.
"Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat di kampung Bintaran telah berkontribusi untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pada Pemilu kemarin. Harapannya juga bisa berlanjut pada Pilkada mendatang, karena pilihan boleh beda kerukunan harus tetap terjaga," pesannya. (Raya Sanjiwani)
0 Comment