post image

Jalan Malioboro Berkabung Saksikan Prosesi Iring-Iringan Lelayu Hamzah Sulaiman atau Raminten

  • Administrator
  • 26 Apr 2025
  • News

(Yogyakarta, DIY)- Suasana duka menyelimuti kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta, saat prosesi iring iringan jenasah Hamzah Sulaiman (Raminten) berhenti sejenak tepat di depan toko Hamzah Batik Malioboro.

Segenap karyawan juga turut berkumpul di kawasan Hamzah Batik Malioboro untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Hamzah Sulaiman atau yang dikenal sebagai sosok ikonik Raminten.

Ikon budaya dan kuliner Yogyakarta, yang dikenal luas sebagai pemilik House of Raminten, Hamzah Sulaiman menghembuskan napas terakhir pada Rabu malam, 23 April 2025, di usia 75 tahun.

Adjie Ronowijoyo, manager operasional Olah Oleh Raminten menyampaikan prosesi iring iringan lelayu almarhum Hamzah Sulaiman dimulai sekitar pukul 10.00 WIB, Sabtu (26/4/2025).

" Iring-iringan lelayu dimulai dari Perkumpulan Urusan Kematian Jogja (PUKJ) dan melintasi beberapa ruas jalan utama di Kota Yogyakarta," jelas Adjie.

Isak haru pun tak kuasa dibendung saat kedatangan ambulans yang membawa jenasah almarhum di depan Toko Hamzah Batik Malioboro. Segenal karyawan telah berjajar di tepi jalan Malioboro, membawa setangkai bunga ditangan mereka masing masing untuk menyambut sekaligus memberi penghormatan terkahir sebelum jenasah Hamzah Sulaiman dibawa ke TPU Madurejo. Mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan ungkaan duka "In Loving Memory, KMT Hamijinindyo, Hamzah Sulaiman (Raminten)".

Adjie menambahkan untuk rute yang dilalui yakni melintasi Jl Wates sampai perempatan Gondomanan belok ke utara (kiri) menuju Jl Mataram, kemudian belok ke barat  (kiri) di perempatan Hotel Garuda kemudian menuju Jl Malioboro.

Kemudian melintasi Jl Malioboto hingga Jl Margo Mulyo sampai perempatan Titik Okm Jogja belok ke timur (kiri) kemudian lurus terus sampai perempatan lampu merah Gedung Kuning belok ke utara (kiri).

Selanjutnya melewati Jogja Expo Center sampai lampu merah Blok O belok ke selatan (kanan) menuju jalan Wonosari. Kids fun keutara dan menuju TPU Madurejo Prambanan.

Dalam iring-iringan lelayu ini diikuti Voorijder, patwal, mobil tabur bunga, mobil kencana foto, ambulance, mobil keluarga, mobil manajemen, bus lelayu hingga berbagai komunitas seperti rombongan Harley Davidson.

"Kami merasa kehilangan sosok pengayom sekaligus bapak kami seluruh karyawan beliau. Dari pihak keluarga, karyawan memohon doa dan permintaan maaf untuk almarhum selama hidup," ungkap Adjie.

Bagi masyarakat luas terutama di Yogyakarta, sosok adalah sebagai pelestari budaya yang berjuang demi menjaga tradisi budaya Yogya. Ia juga dikenal sebagai seorang seniman serba bisa semasa hidupnya. Hamzah kerap tampil dalam pementasan di dunia akting, tari, dan ketoprak.

"Dedikasi almarhum bagi dunia kebudayaan di Yogyakarta ditunjukkan dengan berbagai event budaya yang menjadi ikon khas jalan Malioboro," pungkas Adjie.  (Raya Sanjiwani) 

0 Comment