Kisah Mengharukan Antara Pawang dan Satwa Gajah yang Harus Berpisah
Caption foto: Pawang gajah di TWC Borobudur saat harus berpisah dengan gajah-gajah
(Yogyakarta DIY) Persahabatan antara manusia dan satwa menjadi kisah yang mengharukan dan menginspirasi. Bahkan, kedekatan emosional antara manusia dan satwa yang terjalin hingga belasan tahun memiliki interaksi yang begitu erat selayaknya persahabatan dan keluarga.
Hal itu berlaku antara pawang dan satwa gajah yang ada di Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur Magelang Yogyakarta. Namun pada Rabu (14/6/2023) malam, para pawang gajah ini tak lagi kuasa menahan keharuan bahkan meneteskan airmata, kala harus berpisah dengan satwa gajah tersebut.
Andra Sofingin, Andi, dan Kadir ketiga pawang gajah ini mengaku merasakan kesedihan yang cukup mendalam ketika harus berpisah dengan satwa gajah yang ditranslokasi (dipindah) dari TWC Borobudur ke Gembira Loka Zoo Yogyakarta.
Perpisahan dengan satwa yang dipelihara selama bertahun-tahun tentu menyisakan kenangan tersendiri. " ya kita mengenal gajah berawal dari hobby, sebuah hobby berasal dari hati," ungkap Andra berkaca-kaca.
Lanjutnya, keharuan itu tak bisa diungkapkan dengan mudah meski dirasakan jauh di dalam perasaaan hati. "Ya saat ini perasaan kami gimana ya.. tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata tapi bisa kami rasakan di dalam hati. Kita nangis nggak dibuat-buat, nggak diada-ada, ini dari hati," kata Andra
Menurutnya, berpisah dengan gajah seperti berpisah dengan teman, bahkan seperti keluarga seperti kehilangan istri.
"Ya hubungan kita dengan gajah ini sudah seperti istri," ungkap Andra perlahan.
Ketiga satwa gajah yang dipindah dari TWC Borobudur ke GL Zoo semuanya adalah Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) terdiri dari satu ekor jantan bernama Endra (umur 30 tahun) dan dua gajah betina yakni Echa (36) dan Lis (36).
Manager Humas GL Zoo, Yossi Hermawan menerangkan bahwa ketiga ekor gajah dari TWC itu juga merupakan satwa milik negara yang ditiitipkan ke GL Zoo yang nantinya diharapkan bisa berkembang biak dengan baik. Proses translokasi gajah dilakukan karena saat ini Borobudur sudah tidak mengelola gajah lagi sehingga pihak TWC Borobudur memilih GL Zoo yang dinilai cukup dekat dan mampu mengelola gajah. "Jadi saat ini gajah-gajah berada di GL Zoo, pada prinsipnya satwa yang dilindungi seperti gajah-gajah ini merupakan satwa milik negara," jelas Yossi.
Hingga kini, ketiga satwa gajah yang ditranslokasi dalam kondisi baik dan bisa beradaptasi. Bagi ketiga pawang gajah pun hanya berharap yang terbaik bagi ketiga gajah tersebut.
"Kita berharap disini (GL Zoo) gajah-gajah bisa berkembang biak. Bisa berinteraksi dengan gajah-gajah lainnya," pungkas Andra. (Raya Sanjiwani)
0 Comment