post image

Mensos Gus Ipul Ingatkan Pentingnya Kolaborasi dalam Penyelenggaraan Sekolah Rakyat

(Bantul, DIY) – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul melakukan konsolidasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat (SR) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng). Mensos menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Acara konsolidasi digelar di Sentra Terpadu Prof Soeharso kompleks Sekolah Rakyat Menengah Atas 19 di Sonosewu, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY. Dihadiri oleh Mensos dan rombongan, perwakilan Dinas Sosial di DIY-Jateng, kepala sekolah SR, dan pihak terkait lainnya. “Pemerintah kolaborasi, antara Kemensos dan kementerian atau lembaga, kemudian kolaborasi dengan pemerintah daerah,” kata Mensos dalam sambutannya, Selasa 9 September 2025. “Penyelenggaraan SR tak bisa dilakukan Kemensos sendiri, ada lintas kementerian yang terlibat dalam penyelenggaraan SR dan pihak terkait lainnya,” lanjutnya. Mensos mengungkapkan, awal pendirian SR, berpijak pada data Badan Pusat Statistik (BPS), di Indonesia terdapat lebih dari 3 juta anak usia sekolah ada yang tidak sekolah, ada yang belum sekolah, ada yang putus sekolah, dan ada yang potensi putus sekolah. Presiden Prabowo Subianto kemudian mencetuskan ide SR dan memberi waktu sekitar lima bulan untuk bisa beroperasional pada bulan Juli 2025. “Di sekitar kita pasti ada anak dari keluarga kurang mampu tidak mendapatkan akses mendapatkan pendidikan, kesulitan ekonomi. Atas dasar itu didirikan SR oleh Presiden Prabowo Subianto,” kata Mensos. “Akhirnya dengan kerja sama kita bisa. Dulu ini berupa ide, gagasan, sekarang sudah mulai pelaksanaan. Kolaborasi harus lebih kuat lagi,” imbuhnya. Lebih lanjut, Mensos mengatakan saat ini sudah sekitar 100 SR yang telah beroperasional di Indonesia. Ditargetkan hingga akhir tahun akan ada penambahan 65 SR sehingga total tahun ini ada 165 SR yang beroperasional. “Belum genap dua bulan berjalan, interaksi siswa dan pendidik juga sudah bagus. Siswa-siswa kita manusia-manusia istimewa, dari kalangan yang belum beruntung, belum mendapatkan akses pendidikan layak, keluarga miskin. Padahal punya keunikan, keunggulan sendiri, karena manusia yang dilahirkan memiliki bakat masing-masing,” imbuhnya. Mensos menambahkan, para siswa juga sudah merasakan kenyamanan dalam menempuh pendidikan di SR. Di mana para siswa mendapat sejumlah fasilitas belajar, asrama, makan minum, dan tidak dipungut biaya alias gratis. “Siswa mungkin di awal minder, perlu adaptasi, tapi sekarang sudah mulai mengikuti proses kegiatan belajar mengajar dengan nyaman, tinggal di asrama, kita syukuri bersama,” ujarnya. “Di SR ditekankan tak boleh ada bullying, kekerasan fisik dan seksual, tindakan intoleransi, tidak boleh dilakukan oleh siapa pun kepada siapa pun. Sekolah memitigasi dan mencegahnya,” pungkasnya.

0 Comment