Sebanyak 1084 Warga Pringgokusuman Memperoleh Bantuan Pangan Bulog
Caption foto: Dirut Bulog Wahyu Suparyono menyerahkan bantuan pangan berupa beras di Pringgokusuman Kota Yogyakarta.
(Yogyakarta, DIY) - Sebanyak 1084 warga di Pringgokusuman, Gedongtengen, Kota Yogyakarta menerima bantuan pangan Bulog, pada Rabu (04/11). Selain menyalurkan Program Bantuan Pangan, Perum Bulog juga menjamin ketersediaan beras menjelang Nataru.
Salah seorang warga, Ida Nur Sawitri mengungkapkan dirinya selalu mendapatkan bantuan beras 10 kilo dari pemerintah. Ia mengaku berterimakasih atas bantuan pemerintah Prabowo Gibran yang telah meringankan beban keluarga dengan bantuan beras.
" Ya harapannya dilanjutkan. Berasnya ya untuk makan sehari hari, enak koq. Semoga orogram bantuan beras ini terus dilanjutkan untuk membantu masyarakat," ungkap Ida.
Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono mengatakan, beras gratis tersebut diberikan kepada masyarakat penerima manfaat atau masuk kategori miskin. Ia menyebutkan Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) telah menyalurkan 10,84 ton beras gratis bagi masyarakat di wilayah kelurahan Pringgokusuman, Gedongtengen, Kota Jogjakarta.
Total penerima di Kota Jogja sendiri mencapai sekitar 27 ribu orang dengan masing-masing penerima mendapatkan 10 kilogram beras gratis jenis Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Khusus di kelurahan Pringgokusuman ada 1.084 penerima, ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat,” ujar Wahyu saat ditemui di Kantor Kelurahan Pringgokusuman.
Dalam kesempatan tersebut, perusahaan umum milik negara itu juga memastikan stok beras untuk natal dan tahun baru (nataru) aman.
Wahyu mengungkap, hingga bulan Desember 2024 pihaknya memiliki stok beras secara nasional hingga 2 juta ton .
Jumlah itu disebutnya stok terbesar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, dia memastikan stok beras hingga natal dan tahun baru (nataru) nantinya masih tetap aman.
Bahkan untuk menghadapi tahun 2025 pun, kata Wahyu, kemungkinan Perum Bulog juga masih memiliki stok beras cukup besar.
Lantaran memasuki bulan Maret 2025 sebagian besar lahan pertanian di Indonesia sudah memasuki musim tanam pertama (MT1).
Sehingga pasokan beras pun kemungkinan akan bertambah. “Saya sampaikan stok beras kami secara nasional 2 juta ton, itu terbesar setelah sekian tahun. Jadi aman (stok beras),” pungkas Wahyu. (Raya Sanjiwani)
0 Comment