Awan Panas Guguran Gunung Merapi, Rabu (15/3) pukul 10.36 WIB
Awan Panas Guguran Gunung Merapi, Rabu (15/3) pukul 10.36 WIB.
(Yogyakarta DIY)- Awan Panas Guguran (APG) Gunung Merapi kembali meluncur Rabu (15/3) sejauh 1,3 kilometer mengarah barat daya. Hingga kini Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta masih menetapkan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
BPPTKG Yogyakarta mencatat terjadinya Awan Panas Guguran pada pukul 10.36 WIB, Rabu (15/3) dengan jarak luncur 1,3 kilometer (1300 meter) ke arah Barat daya. Awan Panas Guguran ini dengan amplitudo 65 milimeter dan berdurasi 133 detik.
Sebelumnya pada pukul 05.42 WIB, Gunung Merapi juga meluncurkan Awan Panas Guguran dengan jarak luncur 1 kilometer (1000 meter) ke arah Barat daya. Amplitudo 63 mm durasi 120 detik, visual Gunung Merapi berkabut.
Sementara dari periode pengamatan sejak pukul 00:00-06:00 WIB, Gunung Merapi (2968 mdpl) yang ada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta ini juga teramati 18 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,5 kilometer (1500 meter) ke arah barat daya. Pada periode ini terekam kegemlaan Awan Panas Guguran 1 kali, Guguran 30 kali, Hybrid/Fase Banyak 14 kali, dan Vulkanik Dangkal 5 kali.
Hingga kini BPPTKG Yogyakarta masih mebetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi pada Level III (Siaga). Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Raya Sanjiwani)
0 Comment