Awan Panas Gunung Merapi Meluncur ke Barat Daya (Kali Bebeng)
Caption foto: Aktivitas Awan Panas Guguran Gunung Merapi, Sabtu (15/06/2024).
(Yogyakarta, DIY) - Awan Panas Guguran kembali meluncur di Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakakarta. Tercatat Awanpanas Guguran meluncur sejauh 1 kilometer ke arah barat daya (Kali Bebeng).
Kepala Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso menyampaikan kejadian Awan Panas Guguran terjadi Sabtu (15/06/ 2024) pukul 15.42 WIB.
"Awan panas dengan Amplitudo 59 mm, berdurasi 102.36 detik, jarak luncur 1.000 m ke arah barat daya (Kali Bebeng). Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," jelas Agus Budi.
Sementara dari periode pukul 12:00-18:00 WIB, Gunung Merapi (2968 mdpl) mengalami KEGEMPAAN Awan Panas 1 kali, Guguran 21 kali, Hybrid/Fase Banyak 4 kali, Vulkanik Dangkal 4 kali dan Tektonik Jauh 1 kali.
"Periode ini teramati 3 kali guguran lava ke arah barat daya ( Kali Bebeng ) dengan jarak luncur maksimum 1700 meter," jelas Agus Budi.
Hingga saat ini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level III (Siaga). Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Agus Budi menjelaskan dari data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," pungkasnya. (Raya Sanjiwani)
0 Comment