post image

Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Sejauh 1,6 Kilometer Ke Arah Kali Bebeng

  • Administrator
  • 04 May 2024
  • News

Caption foto: Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, Sabtu (4/5/2024)

(Yogyakarta,DIY) Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali meluncurkan Guguran Lava dan kegempaan yang cukup tinggi.

Dari data Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, dari pukul 00.00 - 06.00 WIB teramati Guguran Lava meluncur sebanyak 2 kali ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimal 1,6 kilometer. Selain itu teramati kegempaan Guguran 8 kali (amplitudo : 3-6 mm, Durasi : 75.4-109.8 detik), Gempa Hybrid/Fase Banyak 29 kali (Amplitudo : 3-18 mm, S-P : 0.3-0.6 detik, Durasi : 5.08-7.48 detik) dan Vulkanik Dangkal 4 kalli  (Amplitudo : 24-52 mm, Durasi : 8-8.7 detik)

Sementara cuaca di kawasan Gunung Merapi (2968 mdpl) terpantau berawan. Angin bertiup tenang ke arah timur. Suhu udara 18.1-19 °C, kelembaban udara 72-96.7 %, dan tekanan udara 872.5-918.6 mmHg.

Secara visual, Gunung Merapi teramati jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 30 m di atas puncak kawah.

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso menjelaskan hingga kini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

"Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," jelasnya.

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," pungkas Agus Budi. (Raya Sanjiwani) 

0 Comment