Kickoff Program Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat dan Bebas DBD Kolaborasi Pemda DiY - Enesis Group
(Yogyakarta, DIY) Program Bebas Nyamuk Keluarga Sehat dan Bebas BDD kembali dilakukan Pemda DIY berkolaborasi dengan Enesis Group melalui program program mulai edukasi kader jumantik, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus, yaitu meliputi Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang, plus ditambah penggunaan lotion anti nyamuk untuk perlindungan diri.
Program Bebas Nyamuk Keluarga Sehat dan Bebas DBD akan berlangsung pada 21 Mei – 24 Juni 2025 di sejumlah titik mulai di Kota Yogyakarta yakni wilayah Kecamatan Umbulharjo, kemudian di Kabupaten Sleman wilayah Kecamatan Prambanan dan Kabupaten Gunung Kidul wilayah Kecamatan Wonosari.
Kickoff program "Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat dan Bebas DBD" dihadiri langsung Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg. Pembayun Setyaningastutie, M.Kes serta CHRO Enesis Group, Bambang Cahyono di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta Jl. Laksda Adisucipto No.81, Ambarukmo, Caturtunggal, Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY, Senin (19/05/2025).
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menyampaikan supaya saat ini kepekaan masyarakat ditingkatkan terkait perkembangan daur hidup nyamuk terutama nyamuk DBD.
"Iklim tropis yang hangat dan lembab menjadi tempat tumbuh subur DBD ditambah perubahan iklim global. Selain tantangan lingkungan, terbesar pula sosial dan perilaku edukasi kesehatan. Ketika masyarakat mendapat informasi memadai, perilaku sadar kesehatan meningkat. Kader Jumantik, pemberdayaan masyarakat dan edukasi prefentif bukan hanya penting tapi mutlak adanya. Kader Jumantik khususnya menjadi ujung tombak edukasi lingkungan sekitar agar bebas jentik nyamuk. Program bebas nyamuk, keluarga sehat dan bebas DBD membawa semangat kolaboratif, metode tradisional dan inofatif disesuaikan dengan konteks lokal," ungkap Sultan.
Sultan menyampaikan terimakasih atas kolaborasi swasta dan pemerintah dalam mengurai persoalan di masyarakat. "Saya mewakili pemda dan masyarakat DIY, mengapresiasi dan berterimakasih pada Enesis Group yang mendukung program kesehatan dan pemberdayaan masyarakat hingga tingkat kalurahan DIY. DBD ini kan justru berkembangnya ditempat yang bersih bukan kotor. Misalnya bekas hujan, ditempat kaleng itu sekarang harus bisa dibersihkan," jelasnya.
Sementara itu CHRO Enesis Group, Aryo Widiwarshono mengungkapkan melalui brandnya, Soffell melakukan edukasi melalui kader jumantik dengan tujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya mencegah perkembangbiakan nyamuk.
Melalui pendekatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus, yaitu meliputi Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang, plus ditambah penggunaan lotion anti nyamuk untuk perlindungan diri melalui salah satu produk unggulannya, Soffell.
"Sebagai pemimpin pasar lotion anti nyamuk yang telah hadir sejak 36 tahun yang lalu, Soffell turut berperan secara aktif dalam mendukung upaya pemerintah dalam melindungi kesehatan masyarakat dari ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD)," terang Aryo.
Ia menyebutkan Enesis Group, perusahaan FMCG Indonesia yang telah menjadi pionir dalam memproduksi "healthy product for healthy family", menegaskan kembali komitmennya untuk menyehatkan negeri dan menyehatkan bangsa.
Ia juga menyampaikan kerjasama Program Bebas Nyamuk Keluarga Sehat dan Bebas DBD telah digelar disejumlah kota di Indonesia. Program ini bertujuan memberikan edukasi langsung kepada masyarakat di tingkat desa/kelurahan dan keluarga.
"Ya program kita ini telah kita lakukan di berbagai kota seperti Jember, Banyuwangi, dan sekarang Yogyakarta. Dengan pendekatan ini, kami berharap bahwa kesadaran akan pencegahan DBD akan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, sehingga harapannya jumlah kasus DBD dapat berkurang secara signifikan,” terangnya
Program Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat dan Bebas DBD” sebagai edukasi dalam upaya pencegahan DBD yang menyasar langsung masyarakat di wilayah terkecil yaitu, desa dan kelompok paling kecil yaitu, keluarga.
Harapannya, program ini akan mengubah kebiasaan masyarakat dengan menghidupkan kembali Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik dan mendorong penggunaan lotion anti nyamuk secara rutin. “Melalui langkah-langkah ini akan membawa dampak positif yang signifikan dalam pencegahan DBD,” pungkas Aryo.
Dalam momen itu, selebritis Nirina Zubir, menceritakan pengalaman teman sesama selebriti yang anaknya berusia tiga tahun terkena DBD. Dari situ muncul kepedulian Nirina untuk menjadi pejuang edukasi pentingnya pencegahan DBD.
"Dari situ saya ingin terus menggerakkan sekitar untuk melakukan edukasi perlindungan serta pencegahan gigitan nyamuk," pungkasnya. (Raya Sanjiwani).
0 Comment