Mahakarya Tari Oblat, Persembahan Maestro Tari Didik Nini Thowok dan Ni Nyoman Sudewi
(Yogyakarta, DIY) - Maestro tari Yogyakarta, Didik Nini Thowok kembali mempersembahkan mahakarya tari yang memukau. Berkolaborasi dengan seniman asal Bali, Ni Nyoman Sudewi, dalam sebuah tarian Oblat, sebuah tari tentang persembahan sekaligus rasa syukur kepada Tuhan.
Didik Nini Thiwok, sang maestro tari yang dimikili Yogyakarta dikenal dengan gaya tari yang teatrikal dan unik, mampu menghadirkan keselarasan yang memukau dalam pertunjukan tari oblat, yang digelar secara khusus di Taman Doa Maria Oblat Wedomartani, Sleman, Yogyakarta.
Dengan penuh penghayatan mendalam, ia menghadirkan persembahan, kepasrahan, sekaligus rasa syukur kepada Tuhan karena diberikan berkah dan talenta menari.
" Saya mempersembahkan tarian Oblat untuk Tuhan. Dan saya dengan bu Dewi ini tidak sekali dua kali menari ditemoat tempat suci, seperti di candi-candi atau di gereja. Nah, saya menunjukkan kepada temen temen bahwa kita tidak perlu mengkotak-kotakkan diri dengan apa agama kita, suku kita, lalu apa gender kita, saya melewati itu semua," ungkap Didik.
Didik juga mengungkapkan bahwa tarian Oblat sebagai cara ia menyampaikan rasa syukur mendalam atas anugerah talenta yang diberikan-Nya. "Ini ungkapan rasa syukur saya kepada Tuhan atas talenta yang diberikan pada saya bisa menari," jelasnya.
Dibalut dengan busana putih serta tarian selendang warna-warni, Didik Nini Thowok ingin menyampaikan pesan bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan suci dan akan menjalani kehidupan di dunia yang penuh warna warni.
Dalam proses kreatifnya, Didik berkolaborasi dengan seniman sekaligus dosen Ni Nyoman Sudewi menghasilkan karya tari Oblat yant harmonis dan indah. Keduanya tampil menyatukan gaya tari masing - masing menjadi kesatuan yang indah dan utuh
Menurut Magister Novis OMI, Romo Widiatmoko, tarian Oblat tidak saja menyajikan gerakan yang indah, namun sarat makna mendalam. Tarian itu merupakan ungkapan rasa syukur atas segala berkat yang telah diberikan.
"Persembahan tarian mengandung makna ucap syukur kepada Tuhan. Tarian Oblat, yang diartikan dipersembahan kepada Tuhan, atau bisa juga sebagai yang mempersembahkan diri kepada Tuhan," jelasnya.
Romo Widi berharap Taman Doa Maria Oblat bisa menjadi destinasi wisata rohani yang ada di Yogyakarta, yang akan membawa pengunjung merasakan keheningan dan kedamaian dengan nuansa alam.
Keindahan alam di Taman Doa Maria Oblat ini menghadirkan kesejukan dan ketenangan, suara air bergemericik, serta Patung Bunda Maria berwarna emas yang menciptakan lingkungan yang sempurna untuk berdoa dan merenung. Dikelilingi oleh hijau pepohonan tinggi, sekaligus biara menjadikan tempat ini memancarkan nuansa spiritual yang kuat.
"Selain menjadikan tarian Oblat sebagai ikon seni budaya, event ini sekaligus puncak rangkaian setelah dialukannya retret," pungkas Romo Widi. (Raya Sanjiwani)
0 Comment