post image

Memanfaatkan Limbah Sisa Bangunan Proyek Menjadi Mainan Anak-Anak yang Unik

  • Administrator
  • 21 Jun 2023
  • Culture

Caption foto: Ki Jabrik dengan mainan anak anak berbahan limbah sampah dari proyek bangunan, Rabu (21/6)

(Yogyakarta DIY) - Berawal dari keresahan akan banyaknya sampah di kota Jogjakarta seorang warga menemukan ide kreatif membuat mainan anak dari bahan limbah. Salah satunya dibuatlah senapan mainan anak dari bahan limbah proyek bangunan.

Warga bernama Ki Jabrik inilah yang menemukan ide membuat Paser paralon atau senapan dari limbah paralon yang sudah tidak terpakai.

Jabrik menceritakan berawal dari bekerja sebagai tukang bangunan. Jabrik berinisiatif mengumpulkan dan memanfaatkan limbah paralon tersebut menjadi alat atau barang yang bisa di manfaatkan oleh manusia.

"Pertama dulu banyak paralon yang saya bikin untuk kandang merpati. Lambat laun banyak limbah paralon kecil akhirnya saya buat senapan paser ini," ujarnya, Rabu (21/6) kepada thankfulljogja.com

Menurut Jabrik, memilih limbah paralon untuk dijadikan bahan adalah sebagai wujud kepedulian dirinya kepada lingkungan.

Lelaki yang tinggal di Glaggah, Kelurahan Umbulharjo, Kecamatan Warungboto, Jogja itu menjelaskan bahan paralon tersebut didapatkannya dari sisa proyek bangunan yang sudah tidak terpakai. Tak hanya itu saja ia juga mendapatkan bahan yang berasal dari rosok-rosok yang sudah tidak terpakai.

"Bahannya yang pasti bahan legal dan apa adanya yang benar-benar sisa," katanya

Untuk paser atau senapan paralon yang Jabrik hasilkan. Barangnya selalu murni dan tidak pernah menggunakan cat. Sebab menurutnya kalau menggunakan cat itu akan menciptakan limbah baru.

Jabrik mengaku, bahwa produk paser atau senapan paralonnya banyak peminatnya. Kesibukan Jabrik untuk membuat paser paralon tersebut sudah dilakoninya sejak satu tahun lalu. Dan, sampai sekarang dirinya sudah banyak memiliki pelanggan dari berbagai kota di Indonesia.

"Tapi kan para pelanggan sering saya suruh sabar. Karenakan saya tidak mau menggunakan barang baru. Kalau saya baru dapat limbah nah pesanan itu baru saya garap. Sebab kalau saya beli barang baru itu kan saya menciptakan libah baru juga," jelasnya.

Untuk penjualan paser paralon itu. Jabrik menjualnya melewati media sosialnya. Seperti Facebook dan Whatsapp. Dan untuk kisaran harga, Jabrik mematok harga 100 ribu sampai 200 ribu.

"Tapi kalau orang tersebut mempunyai KMS itu bisa dapat kortingan menjadi 50 ribu. Dan kadang ketika ada orang yang pengen dan tidak punya uang saya rela hanya dibayar Al-Fatikah saja. Sebab niat saya sudah Lillahitaalla buat menggurangi limbah," tambahnya.

Jabrik berpesan kepada masyarakat agar bisa menjaga bumi dan alam kita. Dan tak hanya itu saja, Jabrik juga berharap agar kita jangan selalu mengotori lingkungan.

"Sebab masih banyak limbah yang masih bisa kita manfaatkan dan kita gunakan. Dan sebisa mungkin kita harus mengurangi populasi sampah," tandasnya. (Raya Sanjiwanj)

0 Comment