Merapi Siaga, Luncurkan 3 Kali Guguran Lava Sejauh Maksimal 1,5 Kilometer ke Arah Barat Daya
Caption foto: Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta.
(Yogyakarta DIY) Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali meluncurkan Guguran Lava maupun kegempaan yang cukup tinggi.
Dari pengamatan Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, dari pukul 06.00 - 12.00 WIB, teramati 3 kali guguran lava dengan jarak luncur 1,5 kilometer ke arah Barat Daya (Kali Bebeng)
BPPTKG Yogyakarta juga mengamati 1 kali guguran lava jarak luncur 1,5 kilometer meter ke arah Selatan (Kali Boyong) dan tercatat 1 kali Suara Guguran yang terdengar dengan intensitas sedang dari Pos Babadan.
Sementara data kegempaan Gunung Merapi menunjukkan aktivitas Gempa Guguran 50 kali, Hybrid/Fase Banyak 139 kali, dan Vulkanik Dangkal 1 kali.
Dari data meteorologi, terpantau cuaca di Gunung Merapi mendung. Angin bertiup tenang ke arah timur. Suhu udara 21-25 °C, kelembaban udara 50-61 %, dan tekanan udara 838-918 mmHg.
Secara visual, Gunung Merapi tampak jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100 m di atas puncak kawah.
Hingga kini, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level III (Siaga). Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Raya Sanjiwani)
0 Comment