post image

Pelaku Wisata Dorong Pemerintah Tingkatkan "Nginep Suwe" di Yogyakarta dengan Paket Atraksi Budaya

  • Administrator
  • 14 May 2023
  • Culture

(Yogyakarta DIY) Denyut pariwisata di Kota Yogyakarta dengan beragam destinasinya masih menjadi barometer bagi dunia pariwisata di tanah air dalam  konteks sebagai kota tujuan pemudik di masa libur lebaran 2023. Tak ayal, musim libur lebaran 2023 membawa beragam cerita baik dari wisatawan, pelaku usaha wisata maupun pemangku kebijakan di Yogyakarta.

Namun, beberapa pemangku kebijakan menyebutkan ada sedikit terjadi penurunan wisatawan lebaran di beberapa sektor seperti perhotelan dan restoran.
Meski demikian untuk kawasan jantung kota Yogyakarta seperti Gumaton masih menjadi favorit wisatawan.

Menyikapi statemen tersebut, Hamzah Sulaiman atau dikenal Raminten seorang pelaku wisata dan busaya di Kota Yogyakarta, menyampaikan jika pemerintah daerah harus berupaya menggedor agar wisatawan bisa "Nginep Suwe" atau Lama Tinggal menginap wisatawan di Kota Yogyakarta. Salah satunya dengan beragam atraksi wisata yang menarik wisatawan itu sendiri.

"Ya mendorong pemerintah meningkatkan wisatawan bisa Nginep Suwe di Yogya atau artinya lama tinggal menginap makin tinggi. Sementara saat ini wisatawan memang tetap banyak berkunjung ke Yogyakarta dengan beragam tujuan destinasinya. Nginep suwe inilah yang masih perlu digenjot. Istilahnya kan selama lebaran kemarin hanya "Nunut dolan" aja," jelasnya.

Maka perlu upaya serius menggarap paket wisata berbasis budaya itu di tempat destinasi-destinasi yang lagi kekinian. Jadi perlu ada sinergi dan kolaborasi tentu saja..

"Biar tidak Nunut dolan saja, tapi ya tuku tuku, belanja bisa ditingkatkan," ujarnya.

Menurut Hamzah, setidaknya pemerintah bisa menghadirkan alternatif agar wisatawam bisa "Nginep Suwe".  Misalny dengan paket tour "Dolan lan Nginep" yakni paket wisata yang mengajak wisatawan berwisata jelajah alam, menginap di homestay atau vilage, sekaligus belanja menjadi satu paket wisata khas. Ujungnya adalah spend of money atau perputaran uang dari sektor pariwisata akan tetap berjalan dan omset tidak turun.

Untuk mendorong hal itu, Hamzah siap menggelar berbagai paket wisata maupun atraksi budaya agar semakin menambah lama tinggal wisatawan.

"Kita sudah memulai dengan Event Budaya Sabtu Kliwon di pelataran Malioboro, kemudian kita ada Cabaret Show yang terus diminati wisatawan," jelas Hamzah.

Hamzah Sulaiman atau dikenal dengan Raminten, pelaku wisata dan budaya di Kota Yogyakarta menyampaikan ada tiga hal setidaknya yang menjadi alasan wisatawan datang ke Yogyakarta.

Ketiga hal itu merupakan faktor yang sangat mempengatuhi tingkat kunjungan di Yogykarta, sehingga ke depan yang diharapkan tidak memudar di era arus modernisasi yang serba digital dan cepat.

Alasannya, kata Raminten, wisatawan ke Yogyakarta itu untuk mencari sesuatu yang masih memiliki nilai tradisional, suasana khas, serta keramahtamahan masyarakat Yogyakarta.

"Jadi begitu mendengar kata Yogyakarta orang akan ingat tembang jawa, ingat gamelan, ingat wayang, suasana khas, kuliner. Begitu halnya dengan Malioboro yang menjadi jantung kota Yogyakarta. Nilai sejarah, budaya serta surga belanja masih menjadi alasan wisatawan berkunjung ke Kota Yogyakarta," jelas Raminten.

Yogyakarta yang menjadi salah satu Destinasi Super Prioritas masih diharapkan bisa menjadi barometer untuk mendongkrak geliat wisata di Indonesia terlebih selama masa Pandemi lalu.

Hamzah Sulaiman berharap transportasi yang terintegrasi mulai dari Bandara YIA, kereta api, jalan tol hingga lokasi wisata bisa saling terintegrasi.

"Bandara baru di Jogja yaitu Yogyakarta International Airport di Kulon Progo yang terintegrasi dengan beragam rute akan siap menampung wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung. Bandara YIA menjadi salah satu gerbang pariwisata Yogyakarta," pungkas Hamzah.

Bagi pelaku usaha seperti Hamzah Sulaiman yang memiliki basis budaya dalam usahanya mengharapkan kondisi keamanan dan kenyamanan perlu tetap dijaga. Sepanjang kota Yogyakarta aman dan nyaman, dan pemerintah bersinergi dengan pelaku usaha dalam menyajikan palet wisata atau atraksi wisata, maka dunia pariwisata di kota Yogyakarta akan menjadi berkelanjutan.

" Kuncinya ya tetap pada masyarakat Yogyakarta sendiri agar tetap mempertahankan kearifan lokal, ramah dan tentu saja aman. Saya yakin masyarakat Yogyakarta dengan SDM nya mampu menghadirkan wisata yang berkelanjutan, berkualitas sekaligus menjadi destinasi yang selalu menyenangkan" pungkas Hamzah. (Raya Sanjiwani)

0 Comment