post image

Persiapan Sekolah Rakyat, Wamensos Tinjau Perguruan Tamansiswa di Yogyakarta

(Yogyakarta, DIY) - Wamensos Agus Jabo Priyono mentargetkan 53 titik pada program Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia siap menerima siswa baru pada Juli 2025. Nantinya Sekolah Rakyat baik SD, SMP dan SMA akan terintegrasi dengan fasilitas asrama sekolah.

Didampingi Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti, Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono meninjau Sekolah Tamansiswa, memeriksa bangunan hingga ruang-ruang di tiga lantai gedung sekolah kawasan Wirogunan, Mergangsan Kota Yogyakarta itu.

Wamensos Agus Jabo Priyono, mengatakan ia bersama Wamen PU melakukan pengecekan di Sekolah Tamansiswa untuk menindaklanjuti program Sekolah Rakyat Presiden Prabowo. Kemensos memberikan rekomendasi pada KemenPU untuk melakukan pengecekan dan secara langsung oleh Wamen PU.

"Hari ini dilakukan pengecekan awal oleh Wamen PU, kalau memang layak kita akan pakai. Sistemnya kan boarding, terintegrasi dan ada fasilitas penunjang lainnya seperti lab, dapur, lapangan, tempat ibadah. Kemensos memberikan titik asesmen dan ditindaklanjuti oleh KemenPU," ungkapnya usai peninjauan.

Agus Jabo menjelaskan, bulan Juli nanti pemerintah seturut rencana akan melakukan kickoff Sekolah Rakyat di 53 titik baik tingkat SD, SMP maupun SMA. Di satu titik, pemerintah menargetkan ada 1000 siswa yang akan mengikuti proses belajar terintegrasi di Sekolah Rakyat.

"Tahun ini eksisting 53 titik yang sudah siap buka bulan Juli. Plus 12 tambahan plus ada 3 lagi yang akan diasesmen. Bisa SD saja, SMP saja atau SMA saja. Bisa juga tiga-tiganya. Minimal satu titik targetnya 1000 siswa, khusue untuk masyarakat miskin, atau miskin ekstrim, perintah Bapak Presiden seperti itu," tambahnya.

Sementara, Wamen PU, Diana Kusumastuti, menyampaikan pihaknya melakukan pengecekan awal di Tamansiswa dibandingkan dengan persyaratan Sekolah Rakyat. Nantinya akan ada kelas, lab, ruang makan, mess baik putra maupun putri.

"Di Tamansiswa ini mungkin harus kita renovasi lagi. Tamansiswa menjadi bagian tahap pertama yang tambahan setelah 53 titik. Kami analisis lebih dahulu karena banyak ruangan yang harus kita tambahkan," lanjutnya.

Di sisi lain kini pemerintah pusat menanti diskusi kesepakatan antara Tamansiswa dan Pemkot Yogyakarta terkait kebersediaan ikut dalam program Sekolah Rakyat. Pasalnya akan ada penyesuaian terutama karena Tamansiswa kini masih memiliki siswa untuk kelas X dan XI SMA.

"Kalau oke (Pemkot dan Tamansiswa) maka akan kita tindaklanjuti. Butuh waktu tidak lama untuk analisis dan nantinya melakukan renovasi. Tamansiswa ruang kelas akan kita rombak jadi mess pria dan wanita. Kami akan riset sembari menanti Pemkot dan Tamansiswa untuk berunding dulu. Kelas sama asrama harus terintegrasi, ini prinsipnya," lanjut Agus Jabo yang diamini Diana.

Sementara, Wakil Walikota Yogyakarta, Wawan Harmawan, yang ikut mendampingi dua Wamen menyampaikan optimisme Tamansiswa bisa masuk menjadi bagian Sekolah Rakyat. Pemkot ingin agar seluruh lapisan masyarakat bisa mengakses pendidikan berkualitas, termasuk masyarakat miskin dan miskin ekstrim.

"Namun paling utama kesepakatan dulu antara Tamansiswa dan Kota Yogyakarta. Karena kalau mau jadi Sekolah Rakyat harus dipindah atau perlu kejelasan. Di SMA Tamansiswa masih ada siswa kelas satu dan dua, jadi ini harus dipikirkan dulu. Kami berharap bisa untuk pendidikan masyarakat yang baik," pungkas Wawan. (Raya Sanjiwani)

0 Comment