RA Yashinta Sekarwangi Mega Mendorong Pemanfaatan Limbah untuk Menciptakan Nilai Tambah Ekonomi di Sektor Mikro dan Rumah Tangga
Foto: RA Yashinta Sekarwangi Mega, Calon DPD RI memberikan pelatihan pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi di Bale Rakyat Yashinta.
(Sleman, DIY) Beragam program ekonomi kreatif diberikan untuk para perempuan dan ibu ibu di Yogyakarta sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan rumah tangga.
Salah satunya, dalam upaya untuk merangsang pemanfaatan limbah sebagai sumber daya ekonomi yang bernilai tambah, RA Yashinta Sekarwangi Mega, atau yang akrab disapa Yashinta, menggelar kampanye pelatihan pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi di Bale Rakyat Yashinta. Pelatihan tersebut rutin dilaksanakan setiap akhir pekan di posko pemenangannya.
Kegiatan ini diarahkan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat dalam mengubah limbah menjadi produk bernilai ekonomi, sekaligus membangkitkan potensi usaha mikro dan rumah tangga.
Dalam siaran pers yang disampaikan, Yashinta menyoroti pentingnya mendaur ulang limbah sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan lingkungan sambil menciptakan peluang ekonomi di tingkat mikro.
"Pemanfaatan limbah adalah langkah konkret menuju pembangunan berkelanjutan. Dengan melibatkan masyarakat dalam mengolah limbah, kita tidak hanya mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi," ujar Yashinta.
Kampanye pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis, tetapi juga memberikan contoh nyata melalui transformasi minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi. Yashinta berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan inspirasi dan memotivasi masyarakat untuk melihat limbah sebagai potensi yang dapat diubah menjadi peluang bisnis.
"Saya yakin bahwa dengan memberdayakan masyarakat dalam pemanfaatan limbah, kita dapat menciptakan lahirnya usaha mikro dan rumah tangga yang berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan, tetapi juga menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja di tingkat lokal." ujar Yashinta yang juga merupakan alumni Hubungan Internasional Fisipol UGM ini.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari program "50 Kraket" yang diinisiasi oleh Yashinta, sebagai contoh nyata dari komitmennya dalam memberdayakan ekonomi mikro jika terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah. Yashinta berencana untuk melanjutkan upaya serupa dengan melibatkan berbagai jenis limbah dan sektor ekonomi mikro yang berbeda.
Kampanye ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama memandang limbah sebagai peluang, bukan hanya sebagai masalah. Dengan demikian, dapat tercipta sebuah ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. (Raya Sanjiwani)
0 Comment