SAWIT STORY 2025: DI TENGAH DISINFORMASI GLOBAL, GENERASI MUDA DIMINTA MENJADI NARATOR UTAMA SAWIT BERKELANJUTAN
(Pekanbaru) – Industri kelapa sawit Indonesia, yang terus menghadapi tantangan disinformasi di kancah global, kini mulai merangkul kekuatan narasi digital melalui generasi mudanya. Hari ini, di Gedung Pustaka Universitas Lancang Kuning (Unilak), Asosiasi Penulis dan Media Sawit (APMI) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Unilak secara resmi meluncurkan Sawit STORY 2025: Sawit Creator Academy.
Program dua hari ini dirancang untuk membekali 60 mahasiswa penerima beasiswa sawit dan anggota APMI Riau dengan kemampuan komunikasi digital dan storytelling yang strategis, mengubah mereka dari sekadar penikmat informasi menjadi kreator narasi yang kredibel dan berdampak.
Acara pembukaan dihadiri oleh para pemangku kepentingan utama industri, menegaskan kolaborasi triple helix antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan asosiasi. Turut hadir Muhammad Nur Fadillah (Ketua Umum APMI), Djono Albar Burhan (Ketua Dewan Penasehat APMI), Prof. Dr. Junaidi, S.S., M.Hum (Rektor Unilak), serta Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman, yang diwakilkan melalui tayangan video sambutan.
Pada sesi Dialog bertajuk “Dukungan literasi digital dan penguatan kapasitas generasi muda sebagai komunikator industri sawit” menjadi sorotan utama. Pembahasan ini menyoroti urgensi peran digital bagi keberlangsungan sektor sawit nasional.
BPDPKS menekankan bahwa literasi digital bukan lagi pelengkap, melainkan kebutuhan mendesak untuk melawan narasi negatif yang kerap mendiskreditkan sawit, terutama terkait isu lingkungan. Sementara itu, perwakilan dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengulas strategi diplomasi industri dalam menghadapi disinformasi global yang terstruktur.
"Dampak narasi publik sangat menentukan keberlangsungan petani sawit di lapangan," ujar perwakilan dari Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), menekankan bagaimana disinformasi di media sosial dapat berimbas langsung pada harga jual Tandan Buah Segar (TBS) dan kesejahteraan jutaan petani.
Program ini tidak hanya berhenti di diskusi. Peserta langsung diboyong ke sesi Story Workshop, di mana mereka menerima pelatihan intensif fotografi, videografi, editing, dan storytelling digital dari trainer profesional. Sesi ini mendorong peserta untuk segera mempraktikkan keterampilan mereka dalam tantangan konten (Story Challenge I).
Di malam hari, suasana lebih santai dengan Story Campfire, menghadirkan influencer ternama, #katanyadamkar, yang berbagi motivasi dan strategi personal dalam membangun narasi yang menarik dan otentik di platform digital.
Puncak dari pelatihan ini akan berlangsung besok, 18 November 2025, dengan Story Fieldtrip. Para kreator muda akan mengunjungi langsung Koperasi Unit Desa (KUD) milik petani dan kebun sawit, serta UMKM setempat. Kunjungan ini bertujuan memberikan perspektif langsung, memastikan narasi yang mereka bangun berakar pada fakta lapangan dan praktik berkelanjutan, bukan sekadar data di atas kertas.
"Dari Kebun Sawit Kita Berkarya, Untuk Dunia Kita Bicara. Kami ingin mahasiswa ini menjadi mata dan suara terdepan sawit yang berbasis keberlanjutan," tutup Ketua Umum APMI, Muhammad Nur Fadillah, saat closing remark acara.
Hasil video terbaik dari Story Challenge akan diumumkan pada sesi Awarding besok sore, menandai lahirnya generasi baru narator sawit yang siap menggunakan kanal digital sebagai medium pembelaan lingkungan dan ekonomi rakyat. (Rsi)
0 Comment