Status Siaga, Awan Panas Gunung Merapi Kembali Meluncur 1 Kilometer Ke Arah Kali Bebeng
Foto: Awan panas guguran meluncur dari puncak Merapi pukul 00.05 WIB, Kamis (25/07/2024). (BPPTKG YOGYAKARTA)
(Yogyakarta, DIY) Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali meluncurkan Awan Panas Guguran, pada Kamis (25/07/2024) pulul 00:05 WIB.
Dari data Balai Penyelidikan Pengembangan Telnologi Kebencanan Geologi atau BPPTKG Yogyakarta, awan panas yang meluncur dengan amplitudo 43 mm berdurasi 102 detik mencapai jarak luncur 1 kilometer ke arah barat daya (Kali Bebeng ).
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso menyampaikan masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan. Tingkat Aktivitas Gunung Merapi saat ini SIAGA (Level III)," jelasnya.
Sementara sejak pukul 00.00 - 06.00 WIB, teramati kegempaan Awan Panas Guguran 1 kali, gempa Guguran 20 kali, Hybrid/Fase Banyak 14 kali, Vulkanik Dangkal 1 kali.
BPPTKG Yogyakarta juga mencatat kejadian Guguran Lava sebanyak 6 kali ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1,5 kilometer.
"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," jelas Agus Budi.
Ia menjelaskan dari data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dam mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," pungkasnya.
BPPTKG Yogyakarta juga menghimbau masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Raya Sanjiwani)
0 Comment