Awan Panas Guguran Gunung Merapi Kembali Meluncur 2 Kali Ke Barat Daya

Awan Panas Guguran di Gunung Merapi teramati meluncur pukul 05.59 WIB, Selasa (14/3)


(Yogyakarta DIY) Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali meluncurkan Awan Panas Guguran, Selasa (14/3) pagi.

Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat Awan Panas Guguran meluncur sejauh maksimal 2 kilometer ke arah Kali Krasak atau Barat Daya.

Awan Panas Guguran yang meluncur pukul 05.50 WIB dengan amplitudo 70 mm, durasi 160 detik, jarak luncur 2.000 m ke arah Kali Krasak. Angin bertiup ke tenggara.

Sementara pada pukul 05.59 WIB, Awan Panas Guguran kembali meluncur sejauh 1,6 kilometer ke arah Kali Krasak dengan amplitudo 22 milimeter berdurasi 126 detik. Angin bertiup ke tenggara.

Sementara dalam 6 jam sejak pukul 00.00 - 06.00 WIB, BPPTKG Yogyakarta mengamati terjadinya 15 kali Guguran Lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1,5 kilometer.

Sedangkan dari data seismogram terekam kegempaan Awan Panas Guguran 2 kali, Guguran 55 kali, Hybrid/Fase Banyak 10 kali dan Vulkanik Dangkal 2 kali.

Hingga kini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level III (Siaga)

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Raya Sanjiwani)