Dalam 24 Jam, Gunung Merapi Luncurkan 19 Kali Guguran Lava Jarak Luncur Maksimun 1,7 Kilometer
(Yogyakarta, DIY) Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali meluncurkan Guguran Lava maupun kegempaan yang cukup tinggi.
Sejak pukul 00.00 - 06.00 WIB hari ini, Gunung Merapi (2968 mdpl) tampak jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.
Cuaca di kawasan Gunung Merapi teramati cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 14.5-18.7 °C, kelembaban udara 66-90.7 %, dan tekanan udara 836.8-918.6 mmHg.
Pada periode ini, teramati 2 kali Guguran Lava ke arah barat daya ( Kali Bebeng ) dengan jarak luncur maksimum 1,6 kilometer. Sedangkan data seismogram merekam terjadinya KEGEMPAAN Guguran 5 kali, dan Tektonik Jauh 2 kali.
Sementara dari pengamatan Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG Yogyakarta, selama 24 jam sejak pukul 00.00 - 24.00 WIB pada Senin (20/05/2024) teramati terjadi 19 kali Guguran Lava dengan jarak luncur maksimal 1,9 kilometer ke arah barat daya (Kali Bebeng).
Data kegempaan terekam gempa Guguran 79 kali, Low Frekuensi 1 kali, Hybrid/Fase Banyak 5 kali, Vulkanik Dangkal 1 kali, dan Tektonik Jauh 1 kali,
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso menjelaskan hingga kini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level III atau Siaga.
"Hingga kini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level Level III (Siaga). Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km," jelasnya.
Budi menjelaskan pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," jelasnya.
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," pungkas Agus Budi. (Raya Sanjiwani)
0 Comment