post image

Dalam 6 Jam, Gunung Merapi 2 Kali Awan Panas Guguran

  • Administrator
  • 24 Sep 2024
  • News

Caption foto: Awan panas guguran kembali meluncur dari puncak kawah Gunung Merapi, Selasa (24/09/2024)

(Yogyakarta, DIY)- Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, kembali meluncurkan Awan Panas Guguran, Senin (24/09/2024).

Dalam 6 jam pukul 00:00 - 06.00 WIB, Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengamati terjadi 2 kali Awan Panas Guguran yang meluncur ke arah barat daya (Kali Bebeng).

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso menyebutkan kejadian Awan panas pada pukul 01: 57 WIB dengan amplitudo 54 mm berdurasi 113 detik dengan estimasi jarak luncur  1 kilometer ke arah  ke Barat Daya (Kali Bebeng). Visual Gunung Merapi berkabut. Kemudian Awan Panas Guguran kembali meluncur pukul 02.18 WIB dengan amplitudo maksimal  45 mm berdurasi 105 detik dan etimasi jarak luncur 1 kilometer ke arah ke Barat Daya (Kali Bebeng).

"Terjadi 2 kali Awan Panas Guguran  ke arah barat daya ( Kali Bebeng ) dengan jarak estimasi maksimum 1 kilometer dan terjadi 25 kali guguran lava ke arah barat daya ( Kali Bebeng ) dengan jarak luncur maksimum 1,7 kilometer," jelasnya.

Sementara itu, dari seismogram terekam kejadian Kegempaan Awan Panas Guguran 2 kali, gempa Guguran 76 kali, Tektonik Jauh 1 kali. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya," jelasnya.

BPTKG Yogyakarta merekomendasikan masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," pungkas Budi. (Raya Sanjiwani) 

0 Comment