Event Unik! Millenial Gelar Donasi Melalui Decultturing Fashion
(Jakarta) Event charity dilakukan dengan cara unik melalui Adopting Fashion atau mengadopsi dan decultturing fashion mulai dari pakaian, sepatu hingga tas digelar para millenial di kawasan Beau Cikajang. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Yayasan An Nur Abdat, BPK Foundations dan Lions Club Madhava.
Menurut Presiden of Yayasan An Nur Abdat, event chariti ini dilakukan dengan adopsi barang-barang terutama yang belum terpakai.
"Selain untuk dijual kepada publik, event ini juga bisa dilakukan dengan photoshoot only. Dan kita jual dengan harga start from 50 ribu," ungkap Nabila Abdat.
Kegiatan charity ini bertujuan untuk membantu pengembangan pendidikan di yayasan dengan cara decultturing pakaian, sepatu atau tas 100%. Sumbangkan hasil penjualannya untuk masing-masing dari yayasan ini.
"Jadi kita juga membuat campaign dengan mendonasikan barang-barang kita juga bisa berdonasi. Tidak harus melulu dengan fresh money. Barang-barang pun juga bisa membantu pengembangan pendidikan ataupun gerakan-gerakan sosial dan positif lainnya," jelasnya.
Event charity ini dengan harapan agar masyarakat ikut terketuk dan berperan aktif mendonasikan pakaian (fahsion) sekaligus berkontribusi mengurangi sampah industrial.
"Jelas banget kalo di Indonesia itu kan ada 2,3jt ton limbah textil atau fashion kan. Jadi kegiatan ini juga membantu mengurangi dampak sampah industri," jelasnya.
Dalam Even Adopsi Fahsion ini Yayasan An Nur Abdat juga berkolaborasi dengan Talita Setyadi owner Beau Bakery Cikajang, perwakilan dari Lion Madhava, serta Novi dari Partner Pendiri BPK Foundation.
"Gerakan mereka selain ada beberapa rumah singgah salah satunya ada di Jogja mereka juga membantu pendidikan di daerah-daerah yang belum tersentuh pemerintah," jelas Nabila.
Nantinya hasil donasi fashion ini akan disumbangkan juga untuk kegiatan social seperti kesehatan, anak-anak dan animal rescue.
"Intinya kita satu visi misi untuk membatu kegiatan social yang belum tersentuh dan mungkin terkucilkan keberadaannya," pungkas Nabila Abdat, Presiden of AnNur Foundation, sekaligus pemimpin SMP AnNur dan Masjid AnNur. (Raya Sanjiwani)
0 Comment