Perkuat Ajaran Ki Hadjar Dewantara di Era Digital, Persatuan Tamansiswa Gelar Rakernas 2025: Hadirkan Mendikdasmen Abdul Mu'ti
(YOGYAKARTA) – Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa resmi menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025 yang berlangsung selama tiga hari, mulai Rabu (17/12/2025) hingga Jumat (19/12/2025). Forum strategis ini diikuti oleh perwakilan cabang Tamansiswa dari seluruh Indonesia serta organisasi Wanita Tamansiswa.
Ketua Panitia Rakernas, Ki Dr. Saur Panjaitan XIII, menyampaikan bahwa Rakernas kali ini menjadi momentum krusial untuk merevitalisasi peran Tamansiswa sebagai garda terdepan pendidikan karakter di Indonesia.
Rangkaian acara hari pertama dibuka dengan suasana khidmat melalui pemberian penghargaan Satya Bakti. Penghargaan ini diberikan kepada para Pamong Tamansiswa yang telah mendedikasikan diri dan mengabdi selama lebih dari 40 tahun.
Tak hanya soal seremoni, rasa kekeluargaan yang kental ditunjukkan dengan aksi nyata. Di tengah suasana duka yang menyelimuti Sumatera Utara, Persatuan Tamansiswa memberikan donasi bantuan untuk sekolah-sekolah Tamansiswa yang terdampak bencana di wilayah tersebut.
"Ini adalah wujud nyata dari nilai kemanusiaan dan kekeluargaan yang diajarkan Ki Hadjar Dewantara," ujar Ki Saur Panjaitan
Untuk mempertajam visi peserta, panitia menghadirkan Penasehat Ahli Menteri Dikdasmen, Prof. Dr. Suyanto. Beliau memaparkan materi mengenai pentingnya Growth Mindset dalam implementasi "Pembelajaran Mendalam" (Deep Learning) di lingkungan sekolah Tamansiswa.
Puncak acara dijadwalkan berlangsung pada hari kedua, Kamis (18/12/2025). Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Dr. Abdul Mu’ti, dijadwalkan hadir secara langsung untuk membuka Rakernas sekaligus memberikan pengarahan strategis bagi seluruh peserta.
Reaktualisasi Ajaran Ki Hadjar Dewantara di Zaman Modern
Rakernas ini fokus membahas strategi menghadapi tantangan persaingan lembaga pendidikan dan perubahan kebijakan. Di tengah gempuran teknologi, nilai-nilai fundamental seperti Sistem Among, Trilogi Kepemimpinan, serta prinsip ASAH, ASIH, ASUH dinilai semakin relevan.
Tamansiswa tidak lagi hanya melihat pada ekspansi kuantitatif (jumlah sekolah), melainkan pada penguatan kualitas yakni standarisasi mutu pendidikan berbasis karakter.
Selain itu, kata Ki Saur, perlunya adaptasi digital, sebagai upaya reaktualisasi nilai kebangsaan dalam format modern dan komunikatif sekaligus Kolaborasi Strategis untuk embuka ruang kerjasama dengan dunia usaha dan lembaga filantropi.
Seluruh hasil sidang komisi akan dirangkum menjadi rekomendasi organisasi. Rekomendasi ini nantinya akan dituangkan ke dalam program kerja nyata yang wajib diimplementasikan oleh seluruh keluarga besar Tamansiswa di seluruh pelosok negeri.
"Tamansiswa berkomitmen tetap menjadi gerakan pendidikan dan kebudayaan yang menuntun manusia menuju kemerdekaan berpikir, berkepribadian, dan bertanggung jawab secara sosial," pungkasnya. (Rsi)
0 Comment