Festival Bregada Rakyat 2024, Mengenalkan Seni Keprajuritan di Kalangan Pelajar di Yogyakarta
Caption foto: Para peserta Festival Bregada Rakyat 2024 unjuk kebolehan di kawasan Balaikota Yogyakarta.
(Yogyakarta, DIY)- Seni keprajuritan yang berasal dari kerajaan Mataram Yogyakarta hingga kini masih dilestarikan bahkan mulai dikembangkan dari kalangan pelajar. Salah satunya melalui Festival Bregada Rakyat DIY tahun 2024 yang telah digelar ke 11, dan kali ini diikuti dari kelompok pelajar.
Festival Bregada Rakyat 2024 diinisiasi oleh Sekber Keistimewaan DIY dan Dinas Kebudayaan Yogyakarta menampilkan 30 kelompok Bregada yang melibatkan 1.200 peserta se DIY. Menurut Koordinator Sekber Keistimewaan DIY, Widihasto Wasana Putra, yang spesial pada gelaran ini juga diikuti peserta dari kalangan pelajar, yakni SMK 3 Yogyakarta dan SMK 4 Yogyakarta.
"Ini satu hal yang menggembirakan, karena ternyata kecintaan untuk melestarikan seni keprajuritan rakyat itu mulai merambah ke kalangan pelajar. Kami sekber Keistimewaan DIY bersama Dinas Kebudayaan DIY menggelar Festival Bergada Rakyat yang memasuki tahun ke 11, rangkaian festival diikuti 30 kelompok bergada se-DIY dengan total melibatkan 1.200 pelaku seni keprajuritan," jelasnya.
Menurut Widihasto, untuk juri yang terdiri dari perwakilan Kasultanan, Pakualaman, Akademisi, Pekerja Seni dan Media akan memilih 5 penyaji terbaik yang total akan mendapatkan uang pembinaan 50juta,
Aspek juri menilai ada 3 tata lampah atau tata baris cara berjalan keserasiannya, kemudian tata musik atau disebut ungel-ungelan karena ungel-ungelan dari musik bregada ini khas beda dengan marching band.
"kita banyak mendengar tadi mengolah tembang-tembang jawa, ada cublak cublak suweng dll, itu aspek kedua, dan ketiga adalah kostum atau pakaian. Ketiga akan dinilai dan ditotal skornya hingga mendapat penyaji yang terbaik. Kesan saya pada penyelenggaraan pada tahun ke 11 terjadi peningkatan sangat signifikan bagi peserta dari sisi performance, kostum bagus, langkah rapi, musik juga rapi," ungkap Hasto.
Ia menambahkan Festival Bregada ini pada akhirnya menjadi salah satu penanda keistimewaan Yogyakarta, karena fenomena seni keprajuritan rakyat atau bergada ini hanya ditemukan di DIY, di tempat- lain yang memang memiliki sejarah bekas wilayah kerajaan itu tidak diketemukan fenomena bergada rakyat. Jadi bisa dikatakan, bahwa arah bregada rakyat ini menjadi penanda keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta
Sementara bagi generasi muda, kegiatan Festival Bregada menjadi sarana untuk mereka mencintai kebudayaan, khususnya seni tradisi bergada sehingga kemudian mereka memiliki kepedulian, memiliki apresiasi, dan pemahaman tentang kebudayaan itu sendiri.
Salah satunya Arsya, peserta dari Pasukan Bregada dari SMK 3 Yogyakarta sangat antusias bisa menampilkan seni keprajuritan pada festival ini sekaligus untuk melestarikan budaya. "Karena melestarikan budaya, latihan 3 hari, tidak ada kesulitan. Kemudahan lebih enak karena diiringi suara musik itu. ini sudah 3 kali. Bergada Baramanggala budaya SMK 3 kelas 11 TO 3," jelasnya.
Sementara, Fatir yang merupakan pelajar sekolah dasar, mengaku senang ikut Festival Bregada. Ia bersama teman temannya bahkan telah berlatih serius untuk menampilkan yang terbaik. "Panas, tapi seru, ikut bergada karena suka, latihan sudah setiap malam latihan. Ya karena, generasi muda juga wajib melestarikan berbagai peninggalan budaya dan sejarah bangsa," ungkap Fatir.
Bagi generasi muda, kebudayaan memiliki nilai penting supaya mereka itu memiliki prespektif sosial yang lebih kompleks tidak hanya sekedar mereka menuntut ilmu, tapi juga mereka bisa mengolah rasa. Kebudayaan inikan yang paling pentingkan mengolah rasa, mengolah estetika, mengolah kepekaan dan mengolah kemudian hal- yang ada disekeliling hidupnya, mengolah daya hidup menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Ardel yang merupakan pelajar SMK 3 Yogyakarta juga menyampaikan
Ardel Pelajar SMK 3 dari Yogyakarta generasi sekarang terutama gen Z bisa melihat bahkan turut menjadi bagian dari nilai nilai tradisional. "Menurut saya ini hal menarik, karena masa modern ini pasti sudah berkurang nilai budaya di Gen Z sekarang, jadi menurut saya anak-anak ikut bergada dizaman sekarang ini sangat menarik dan sangat bagus untuk perkembangan zaman agar nilai-nilai tradisional tetap berkembang," jelas Ardel.
Ia menyebutkan Festival Bregada ini dikemas dengan menarik sehingga para pelajar juga bisa merasakan dan menikmati setiap performa pasukan bregada. "senang saja kalau melihat ini parade musik seperti ini pasti senang, apalagi anak-anak kecil, dan keluarga juga sering lihat. Saya harap pelajar yang ikut bergada semakin banyak agar nilai-nilai budaya tidak tertinggal di zaman Gen Z sekarang dan ini merupakan Aktivitas Positif bagi pelajar," pungkas Ardel. (Raya Sanjiwani)
0 Comment