Gunung Merapi Diguyur Hujan, BPPTKG Yogyakarta Himbau Waspada Potensi Aliran Lahar

Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, Rabu (12/3)

(Yogyakarta DIY) Seputar puncak Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta dilaporjan terjadi hujan. Balai Penyelidikan Pengembangan  Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menghimbau warga mewaspadai penambahan aliran lahar di sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Dari laporan pengamatan BPPTKG Yogyakarta, hujan yang mengguyur di puncak Gunung Merapi terjadi mulai 14.09 WIB, Rabu (12/3). Curah hujan di puncak Gunung Merapi tercatat 16 mm dan saat berita diturunkan hujan masih berlangsung.

Sementara dari pengamatan sejak pukul 06.00 - 12.00 WIB, cuaca di Gunung Merapi teramati mendung. Angin bertiup tenang ke arah timur. Suhu udara 22.4 °C, kelembaban udara 86.3 %, dan tekanan udara 872 mmHg.

Secara visual Gunung Merapi tampak kabut 0-III. Asap kawah nihil.  Teramati 4 kali Guguran Lava ke arah barat daya ( K.Bebeng ) dengan jarak luncur maksimal 1,2 kilometer (1.200 meter).
Terdengar 1 kali suara guguran dari Pos pengamatan Babadan intensitas suara sedang. Sementara dari data seismogram terekam kegempaan Guguran 14 kali.

Hingga kini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. (Raya Sanjiwani)