Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur Kunjungan Kerja ke Pemkot Yogyakarta Belajar Mas Jos
(Yogyakarta, DIY)- Program Mas Jos yang diluncurkan Pemkot Yogyakarta kini menjadi acuan pengelolaan sampah bagi Kabupaten Kotawaringin Timur. Inovasi bernama Masyarakat Jogja Olah Sampah (Mas Jos) kini bakal menjadi percontohan pengelolaan sampah di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur Mariani saat melakukan studi banding di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah pada Rabu (9/10/2025).
Mariani mengatakan, wilayahnya selama ini menerapkan pengelolaan sampah dengan kerjasama pihak ketiga. Namun upaya tersebut belum terlalu signifikan untuk mengurangi timbulan sampah.
Menurutnya, Mas Jos menjadi salah satu inovasi yang cukup bagus dan kemungkinan bisa diterapkan di Kotawaringin Timur. Sebab mendorong keterlibatan seluruh instansi untuk bersama-sama mengatasi sampah.
“Agar sampah tidak menjadi bom waktu di Kotawaringin, kami belajar tentang Mas Jos,” ujar Mariani saat ditemui di sela kunjungan.
Selain belajar soal pengelolaan sampah, anggota DPRD Kotawaringin Timur juga ingin melihat skema penggunaan anggaran di Pemkot Jogja. Terkhusus yang berkaitan dengan pengelolaan di lembaga legislatif.
Mariani menilai, skema pengelolaan anggaran di Kota Jogja sudah cukup bagus. Misalnya dengan memaksimalkan pendapatan daerah melalui produk air minum yang dibuat oleh PDAM.
“Inovasi-inovasi seperti itu penting untuk dipelajari, apalagi ditengah efisensi seperti sekarang,” bebernya.
Hal senada disampaikan Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Hairis Salamad, yang mengungkapkan apa yang dilakukan Pemkot Yogyakarta akan diterapkan di Kotawaringin Timur.
"Ya hari ini kita ke Pemkot Yogyakarta, kami banyak mendapat masukan, wawasan, dan akan kami terapkan di tempat kami, dimana kita 80 persen di Kotawaringin Timur merupakan dari perkebunan dan sawit, sehingga ke depan kita berharap mereka juga bisa bekerjasama dengan pemerintah daerah Kotim," jelasnya.
Sementara itu, Kasubid Pengendalian Anggaran BKAD Kota Jogja Antonius Suhardi menyampaikan, selama ini PDAM Tirta Marta sudah produk air minum kemasan bernama Air Jogja. Sehingga sumber pendapatannya tidak hanya dari penampungan pipa.
Suhardi menyebut, dengan inovasi tersebut cukup menambah pendapatan asli daerah. Terlebih dalam setiap kegiatan di Pemkot Jogja juga sudah diwajibkan menggunakan Air Jogja sebagai jamuan air minum.
“Sementara Mas Jos mengharuskan setiap instansi mendampingi hingga tingkat kelurahan dan RT, jadi yang bertanggung jawab sampah buka DLH tapi semua ASN,” jelasnya. (ris)
0 Comment