Kue Keranjang Legendaris Sejak 1960 Di Kampung Tukangan Yogyakarta Kebanjiran Order Capai 1,5 Ton
(FOTO) : Suasana produksi kue keranjang Tukangan Kota Yogyakarta
(Yogyakarta, DIY) - Perayaan tahun baru China atau Imlek membawa berkah bagi produsen kue keranjang. Salah satunya di Kampung Tukangan Danurejan Kota Yogyakarta yang merupakan kue keranjang legendaris sejak tahun 1960an yang mampu memproduksi kue keranjang hingga 1,5 ton.
Menurut Sulistyowati yang merupakan generasi kedua, proses pembuatan kue keranjang di tempat ini dilakukan secara tradisional, dengan cara manual atau menggunakan tangan manusia. Proses tradisional hingga saat ini masih tetap dipertahankan untuk menjaga cita rasa kue keranjang.
"Proses produksi kami memang semua menggunakan cara tradisional, mulai dari memasak adonan juga kita masih menggunakan kompor minyak tanah, itu kita masak selama tujuh jam," ungkapnya.
Dalam proses produksi, kata Sulistyowati, dirinya dibantu oleh enam orang karyawannya. Tingginya permintaan kue keranjang pada perayaan Imlek tahun ini membuat produksi kue keranjang telah mencapai 1,5 ton.
"Imlek ini kita menghabiskan 200 kilogram bahan adonan tepung dan gula dalam sehari. Ya sampai sekarang ini sudah 1,5 ton kita buatnya," ungkap Sulistyowati.
Sulistyowati mengaku produksi kue keranjang di Kampung Tukangan ini telah diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.
Rasa yang khas membuat kue keranjang ini menjadi legenda kuliner yang selalu ramai dipesan setiap Imlek datang. Untuk satu kilogram kue keranjang, harganya dipatok sebesar Rp 54.000 dan laris manis saat perayaan Tahun Baru Imlek.
"Peminatnya dari warga di Yogya dan sekitarnya. Bahkan banyak yang dari luar kota juga seperti Gombong, Magelang, Semarang maupun daerah di Jawa lainnya," pungkas Sulistyowati. (Raya Sanjiwani)
0 Comment