Mensos Risma Bagikan Tongkat Penuntun Adaptif Untuk Tuna Netra
Foto: Mensos Risma memberikan bantuan berupa Tongkat Penuntun Adaptif bagi para disabilitas di Yogyakarta
(Yogyakarta DIY) Kementerian Sosial (Kemensos) RI menyerahkan Tongkat Penuntun Adaptif pada sejumlah penyandang tuna netra di DI Yogyakarta .
Penyerahan digulirkan, selepas pembukaan Rapat Kerja Nasional Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PP Muhammadiyah, di SM Tower & Convention, Jalan KH Ahmad Dahlan, Kota Yogya.
Salah satu penerima alat bantu, Suryono menyampaikan terimakasih atas kepedulian Mensos Risma. Ia pun akan berupaya untuk lebih mandiri dan beradaptasi dengan alat bantu tersebut.
"Ya nanti perlu saya biasakan dengan alat baru ini. Kan perlu adaptasi juga. Saya sampaikan terimakasih juga dan senang tentunya sudah diperhatikan sama bu Risma," jelas Suryono, Sabtu (12/8)
Sementara Mensos RI, Tri Rismaharini, menyampaikan, pihaknya terus berupaya menyalurkan Tongkat Penuntun Adaptif untuk membantu tuna netra di berbagai daerah.
Bukan tanpa alasan, terobosan yang dikembangkan selaras pengalaman probadi semasa menjabat sebagai Wali Kota Surabaya itu, disebut punya berbagai keunggulan untuk mendeteksi benda-benda di sekitarnya.
"Saya mempunyai pengalaman, ada warga saya yang kemudian meninggal saat kebakaran, karena dia tidak mengetahui saat ada kebakaran. Kemudian, ada yang tenggelam, terkena banjir juga," ucap Risma.
Dijelaskannya, Tongkat Penuntun Adaptif mempunyai ragam keunggulan dibanding peralatan penuntun tuna netra lainnya, karena dilengkapi dengan sensor api, air dan gas beracun.
Bahkan, teknologi Global Positioning System (GPS) melekat di Tongkat Penuntun Adaptif, sehingga posisi pengguna bisa langsung terlacak, seandainya mereka sewaktu-waktu tersesat.
Selama ini saya lihat, kondisinya kalau mereka di jalan, sangat tidak safe. Sering lagi saya lihat mereka harus dituntun begitu, dipandu. Mereka harus mandiri, ya, minimal di lingkungannya," imbuh Risma.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, sejak awal menjabat sebagai Mensos, pengadaan alat bantu disabilitas jadi salah satu prioritasnya.
Bahkan, demi merealisasikan program tersebut, anggaran rehabilitasi, maupun pembangunan gedung baru diubah dan diarahkan untuk membantu penyandang disabilitas di tanah air, yang diketahui bersama jumlahnya tak sedikit.
"Kita tidak usah bangun gedung. Semua anggarannya diubah untuk (pengadaan) alat bantu disabilitas, itu lebih dibutuhkan. Salah satunya Tongkat Penuntun Adaptif untuk tuna netra ini," terangnya. (Raya Sanjiwani)
0 Comment