post image

Penjurian Mandaya Awards 2025, Lima Kandidat Terbaik dari Setiap Kategori Masuk Proses Wawancara Langsung

  • Administrator
  • 10 Oct 2025
  • Event

(Jakarta) -  SEDIKITNYA 798 pendaftar Mandaya Award 2025 Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (PM) telah melalui tahap self-assessment. Proses penjurian yang berlangsung dua hari, yakni pada 7-8 Oktober telah resmi memilih lima kandidat terbaik untuk menjalani proses presentasi dan wawancara langsung di hadapan dewan juri.

"Dari total 798 pendaftar setiap kategori yang telah melalui tahap self-assessment, telah dipilih lima kandidat terbaik yang menjalani proses presentasi dan wawancara langsung di hadapan dewan juri," kata Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaa Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Daerah Tertentu – Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Prof. Dr. rer.nat Abdul Haris, Jumat (10/10).

Menurut Abdul Haris, Madaya Awards merupakan ajang tahunan yang bertujuan memberi apresiasi kepada berbagai pihak yang telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Tentu, kata Abdul Haris, selain memberikan apresiasi, ajang ini juga akan memberikan wawasan dan inovasi pemberdayaan masyarakat, membuka ruang kolaborasi, dan juga mengeskalasi giat pemberdayaan masyarakat baik di level institusi hingga akar rumput.

"Tahun ini, Mandaya Awards menghadirkan 9 (sembilan) kategori penghargaan, yaitu: Provinsi, Kota, Kabupaten, Desa, LSM/NGO, Perguruan Tinggi, BUMN/Swasta, Individu, dan Tokoh Lifetime Contribution," terangnya.

Abdul Haris menegaskan, Dewan juri Mandaya Awards 2025 terdiri dari para pakar dan pemangku kepentingan lintas sektor, dari kementerian, lembaga, perguruan tinggi, maupun lembaga swadaya masyarakat yang telah memiliki track record nasional. 

Melalui proses ini, ungkap Abdul Haris, para juri menilai berbagai inisiatif unggulan berdasarkan relevansi program, dampak nyata, keberlanjutan, inklusivitas, serta potensi replikasi dan inovasi sosial. Setiap kandidat diberikan waktu untuk memaparkan capaian, strategi, serta pembelajaran dari program yang dijalankan.

"Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen bersama untuk memperkuat ekosistem pemberdayaan masyarakat yang kolaboratif, berkelanjutan, dan berbasis kearifan lokal," tutupnya. (Rsi) 

0 Comment