Rektor INTAN Yogyakarta Sebut Perguruan Tinggi Harus Adaptif dalam Menjawab Bonus Demografi
(FOTO) Acara pelantikan dan serah terima jabatan Rektor Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta.
(Yogyakarta, DIY) Bonus demografi mengharuskan pembenahan di berbagai bidang termasuk bidang kehutanan dan pertanian oleh seluruh stakeholder tak terkecuali instansi perguruan tinggi.
Rektor Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta, Retno Indrati menegaskan bahwa institutsi perguruan tinggi harus bekerja lebih keras karena adanya tantangan dan tuntutan jaman yang semakin dinamis. Diantaranya adalah bonus demografi di Indonesia yang akan berlangsung pada tahun 2030 hingga 2045 mendatang.
Hal itu disampaikan, saat acara pelantikan dan serah terima jabatan rektor baru INTAN periode 2024-2028 dimana Prof. Dr. Ir. Retno Indrati, M.Sc menggantikan Dr. Ir. Achmad Kasiyani, M.Sc., yang telah menjabat selama periode 2020-2024.
Pelantikan dan serah terima rektor INTAN tersebut melalui Surat keputusan (SK) Ketua Yayasan Pendidikan Widya Tani yang dibacakan oleh Ir. Wibowo Sulaksono, dan disaksikan oleh Ketua Yayasan Pendidikan Widya Tani, Dr. Ir. Didik Purwadi, M.Ec., dan perwakilan LLDIKTI wilayah V Yogyalarta, Tego Sudarto, S.E., M.M.
Selaku rektor Institut Pertanian INTAN Yogyakarta yag baru, Prof Retno Indrati, berkomitmen menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya dan dengan sepenuh hati sekaligus mendedikasikan diri bagi kemajuan INTAN supaya menghasilkan lulusan berkualitas agar dapat berkontribusi dalam membangun negara.
"Dengan berbagai capaian yang telah diraih INTAN sebelumnya menjadi modal yang penting bagi institusi pendidikan perguruan tinggi untuk melangkah kedepan," jelasnya.
Retno juga menjelaskan bahwa kedepannya institutsi harus bekerja lebih keras karena adanya tantangan dan tuntutan zaman yang sangat dinamis.
"Saya harapnseluruh warga Institut Pertanian INTAN Yogyakarta untuk bekerja keras, bekerja cerdas, dan selalu fokus sehingga intan dapat menjadi perguruan tinggi yang adaptif," ungkapnya.
Menurut Retno, saat ini Indonesia kedepannya akan mengalami bonus demografi, yang mana hal ini akan menjadi kontribusi positif bagi pembangunan nasional apabila dikelola dengan baik dan akan menjadi musibah jika tidak dikelola dengan baik, yang dicirikan dengan pengangguran dan kemiskinan.
"Bonus demografi yang akan terjadi di Indonesia berlangsung pada tahun 2030 hingga 2045 mendatang. Sehingga diperlukan waktu untuk mempersiapkan kebutuhan dan kecukupan pangan bagi generasi mendatang," jelas Retno.
Pemenuhan kebutuhan pangan harus dilakukan dengan pembenahan sektor pertanian dan teknologi pertanian secara terintegrasi. Tak hanya sektor kehutanan dan lingkungan hidup, namun juga sektor yang berasal dari keilmuan lain melalui diantaranya penggunaan teknologi, penyuluhan kepada masyarakat, dan pelestarian lingkungan hidup.
"Oleh karena itu, perguruan tinggi termasuk INTAN harus mampu menyiapkan dan merancang strategi agar tetap diminati serta menjadi tempat yg menarik bagi masyarakat untuk mendapat kualifikasi sekaligus kompetensi dalam rangka mendapat/menciptakan pekerjaan," jelas Retno.
Acara pelantikan dan serah terima jabatan rektor ini terasa lebih sarat makna karena berbarengan dengan hari ulang tahun Yayasan Pendidikan Widya Tani ke-41 dan berdekatan dengan hari ulang tahun kampus Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta ke-41.
Sementara itu, setelah prosesi serah terima jabatan, Dr. Ir. Achmad Kasiyani, M.Sc. menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak Yayasan Pendidikan Widya Tani, Civitas Akademika Institut Pertanian (INTAN) yogyakarta, dan para mitra kerja yang selama ini telah membersamai beliau dalam memimpin institut pertanian (INTAN) Yogyakarta.
"Rektor terpilih akan memiliki tantangan dalam membawa institut pertanian (INTAN) Yogyakarta semakin baik untuk kedepannya. Semoga INTAN tetap memiliki hubungan baik dengan mitra kerja yang telah ada selama ini," jelasnya.
Pelantikan dan serah terima rektor INTAN Yogyakarta yang dilangsungkan di aula kampus tersebut diawali pertunjukkan kesenian tari adat Jambi “sekapur sirih” oleh mahasiswa yang berasal dari Provinsi Jambi.
Tarian ini merupakan simbol ucapan selamat datang kepada tamu. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Mars INTAN dilanjutkan dengan sambutan Ketua Yayasan Pendidikan Widya Tani Dr.Ir. Didik Purwadi, M.Ec.
Turut hadir menyaksikan acara Pelantikan Rektor, yakni Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Widya Tani Ibu Prof. Dr. Ir. Murdijati Gardjito, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM Prof. Dr. Ir Eni Harmayani, M.Sc beberapa perwakilan Perguruan Tinggi di LLDIKTI wilayah V, beberapa kepala sekolah SMK dan SMA, mitra-mitra Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta, perwakilan alumni, dan civitas akademika Institut Pertanian(INTAN) Yogyakarta. (Raya Sanjiwani)
0 Comment