post image

Sambut HUT RI Ke 80, Festival Kamardikan Digelar 3 -31 Agustus 2025 di 5 Kelurahan Di Yogyakarta

  • Administrator
  • 01 Aug 2025
  • Event

(Yogyakarta, DIY) Festival Kamardikan siap mengguncang perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-80 di lima titik kalurahan DIY sepanjang Agustus 2025. Acara akan dimeriahkan dengan festival kolaboratif yang menggabungkan seni tradisi, industri musik modern, dan pertunjukan dangdut dalam satu panggung.

Inisiatif dari CEO PIT Organizer, Ade Ornel, menyampaikan Festival Kamardikan ini menjadi prototipe event seni budaya yang terbesar di Indonesia. .Festival digelar setiap Minggu, dimulai 3 Agustus di Cangkringan, lalu berturut-turut ke Imogiri (10 Agustus), Palagan (17 Agustus), Alun-Alun Gari Gunungkidul (24 Agustus), dan ditutup di Lumbungrejo, Tempel, Sleman pada 31 Agustus.

“Tujuannya bukan hanya hiburan, tapi pemerataan akses budaya dan dampak ekonomi, terutama untuk wilayah-wilayah yang jarang disentuh event besar,” kata CEO Festival Kamardikan, Ade Ornel.

Penampil di setiap lokasi akan berbeda, dengan nama-nama seperti DJ Lino, Arya Wijaya, UZA. Pertunjukan jathilan dari Ngesti Rahayu juga akan menjadi atraksi utama. Pelaksanaan Festival Kamardikan di berbagai pelosok Yogyakarta bertujuan pula untuk mengangkat UMKM dan ekonomi masyarakat sekitar.

"Tiket acara gratis, hanya dikenakan biaya parkir. Kami berharap masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban demi kelangsungan festival ini ke depan," katanya.

Menurut Ade Ornel, Festival Kamardikan akan menjadi sesuatu yang berbeda di momen HUT RI ke-80. Lima titik kalurahan di wilayah DIY akan menjadi venue kolaboratif yang menarik dan tak biasa sepanjang Agustus 2025.

Acara tersebut akan dimeriahkan dengan festival yang menggabungkan seni tradisi, industri musik modern dan pertunjukan dangdut dalam satu panggung. Ini adalah inisiatif dari CEO PIT Organizer, Ade Ornel, yang sekaligus menjadi yang pertama kali digelar.

Sementara Lurah Wukirsari, Susilo Hapsoro, festival ini diharapkan menjadi model acara tahunan yang tak hanya menghibur, tapi juga mengangkat potensi desa, menggerakkan UMKM, serta memberi ruang ekspresi seni yang merata di semua lapisan masyarakat.

“Ini promosi besar untuk daerah daerah di Yogyakarta. Misalnya ada Jathilan dan festival musik modern seperti itu kan menjadi daya tarik ya, terutama wisatawan domestik dan masyarakat sekitar, apalagi dengan panggung, pencahayaan, dan tata artistik seperti itu,” pungkasnya. (rsi) 

0 Comment