Tutupi Separuh Jalan dan Bau Menyeruak Ketika Hujan, Ini Kata DLH Kota Jogja Soal Penanganan Sampah di Depo Kotabaru
Foto: Sampah membludak di kawasan Depo Kotabaru berdampak bau busum mengganggu earga sekitar.
(Yogyakarta, DIY) - Masyarakat di sekitar depo sampah Kotabaru, Gondokusuman, Kota Jogja mengeluhkan bau busuk yang menyeruak. Terlebih ketika hujan turun di wilayah tersebut.
Salah satu warga yang bekerja di dekat kawasan tersebut, Dyan Parwanto mengatakan, selama ini depo Kotabaru memang mengeluarkan bau busuk dari tumpukan sampah. Namun di musim penghujan seperti sekarang bau busuk yang timbul semakin parah karena sampah dalam kondisi basah.
Selain bau yang ditimbulkan, Dyan menyebut, sampah yang berada di depo Kotabaru juga menutup hampir separuh jalan. Sehingga mengganggu akses kendaraan. Terlebih yang ingin melintas dari atau ke Jalan Ahmad Jazuli.
Kehadiran gunungan sampah pun menjadi kekhawatiran lain. Sebab menurut dia, kondisi itu dapat memunculkan air lindi, tikus, dan berbagai penyakit. Apalagi dengan gunungan sampah yang terus bertambah setiap harinya.
“Saya berharap segera ditangani. Karena di sekitar depo kan ada tempat ibadah, perkantoran, dan perguruan tinggi,” ujar Dyan, Rabu (6/11).
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja Ahmad Haryoko menyatakan, pihaknya telah menjadwalkan pengangkutan sampah di depo Kotabaru. Sehingga dalam waktu dekat ini gunungan sampah yang berjumlah sekitar 20 ton itu akan dikurangi.
Haryoko mengaku, ada berbagai faktor yang menyebabkan tumpukan sampah di depo Kotabaru menggunung dan menutupi sebagian jalan. Salah satunya disebabkan karena banyak masyarakat yang tidak mematuhi aturan jam sampah.
Menurutnya, sampai saat ini masyarakat memang masih leluasa membuang sampah di depo Kotabaru lantaran belum ada penjagaan. Oleh karena itu, DLH Kota Jogja akan berkoordinasi dengan Satpol PP untuk menjaga depo.
“Khususnya untuk penjagaan saat malam hari. Untuk saat ini segera kami jadwalkan (tumpukan sampah) untuk diangkut,” terang Haryoko. (Raya Sanjiwani)
0 Comment