post image

Gerakan Kebangsaan Indonesia Terang (GKIT) Diluncurkan di Yogyakarta

  • Administrator
  • 19 Apr 2025
  • News

(Yogyakarta, DIY) -  Gerakan Kebangsaan Indonesia Terang (GKIT) diresmikan di Yogyakarta. GKIT merupakan aktivitas sosial kemasyarakatan yang berfokus pada isu kebangsaan (nasionalisme) untuk membawa kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

GKIT diresmikan dan diluncurkan pada Sabtu 19 April 2025 di Hotel Savita Garden Inn Yogyakarta. Dalam siaran pers, Ketua GKIT Arief Arianto mengatakan GKIT tidak berbentuk organisasi masyarakat atau ormas tetapi jejaring (network).

Dijelaskannya, strategi kerja GKIT yakni ada tim inti yang merupakan sekelompok kecil yang visioner untuk melakukan gerakan ini secara narional dan global. Tim inti merajut dan menggalang sinergi dan kolaborasi multistakeholder untuk bersama-sama membina SDM-SDM berjiwa kebangsaan (nasionalis).

“Kolaborasi itu membentuk sebuah jejaring kebangsaan yang diarahkan untuk berkarya nyata bagi kemajuan bersama dengan semangat nasionalisme. Dengan demikian “Indonesia Terang” bukan sekadar wacana dan narasi, tetapi bagaimana elemen-elemen di negeri ini berkolaborasi untuk berkarya nyata bagi bangsa,” jelasnya.

GKIT juga tidak semata-mata gerakan kontra narasi dari “Indonesia Gelap”. Dasar pemikiran gerakan ini justru bertumpu pada pesan optimistik Presiden Soekarno dalam Amanat Peringatan HUT Proklamasi RI ke-1 pada 17 Agustus 1946 di Yogyakarta. Bung Karno berkata, “Gelap, gelap dunia di sekeliling kita, akan tetapi di dalam bathin kita terang benderang, menyala-nyala api kemerdekaan dan api kebangsaan.”

Tim pemimpin Gerakan Kebangsaan Indonesia Terang (GKIT) adalah Dr. Cornelius Ronowijoyo, Ph.D (Pembina 1), Pdt. Daniel Benyamin Warokka (Pembina 2), Pdt. Arief Arianto (Ketua), Surya Wijaya (Wakil Ketua), Dr. Haryadi Baskoro (Sekretaris), dan Jozep Edyanto (Bendahara). Kantor GKIT beralamat di Joglo Harmoni, Sleman, DIY.

Sifat dan lingkup gerakan GKIT yakni:
1. Gerakan partisipasi semua warga negara Indonesia di dalam dan di luar negeri
2. Gerakan sosial lintas afiliasi politik, non-partisan


3. Gerakan multikultural, lintas kelompok kesukuan dan keagamaan
4. Gerakan lintas generasi dalam semangat kesetaraan gender
5. Gerakan menjangkau warga negara Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri

Etika Gerakan:
1. Jejaring ini menghormati kebhinnekaan kesukuan, keagamaan, ras, dan antargolongan
2. Jejaring ini tidak menjadi kompetitor terhadap lembaga, institusi, dan jejaring yang sudah ada
3. Jejaring ini tidak menghegemoni dan/atau mengkooptasi lembaga, institusi, dan jejaring yang sudah ada
4. Jejaring ini mendukung semua indidivu, institusi, dan jejaring yang sevisi untuk bersinergi bersama berkarya bagi negeri. (Raya Sanjiwani) 

0 Comment